Mantab Ged! Sebuah imajinasi mantab kamu tuangkan di post kamu. Kamu berhasil memancing otak saya buat mikir (meski saya mau camping). Gara gara postingan kamu saya jadi mikir, kenafa Islam (Nabi Muhammad Salaulohualaihiwassalam) diturunkan di Arab? Kenafa Islam harus bahasa Arab? Kenafa al Qur’an harus pake bahasa Arab?

Harus jawab darimana dulu ya? Dari segi bahasa aja deh. Kenafa Al Qur’an itu harus pake bahasa Arab? Sebagai orang yang KTP nya berkolomkan agama Islam sebagai salah satu kolomnya, serta sebagai mantan mahasiswa kebahasaan. Maka jawaban saya juga adalah dari segi bahasa. *kok gaya bahasanya jadi muter muter ga karuan gini??*.

Gini, menurut penerawangan saya, dan menurut kelupaan dan kealpaa’an saya, bahasa Arab adalah bahasa yang paling komplit secara linguistics. Seluruh organ of speech pada manusia tergunakan demi membunyikan every sound of Arabic. Seluruh place of articulation maupun manner of articulation dipakai guna membunyikan setiap unit terkecil dari bahasa Arab.

Tidak seperti bahasa Indonesia yang maner of articulationnya ga lengkap. Karena (rata rata) ga ada voiced sound di akhir kata. Misalnya kata kata Jagad yang final soundnya adalah /d/, namun pada pengucapannya dilafalkan sebagai /t/. Sementara dalam bahasa Arab, kata kata Muhammad, yang final soundnya adalah /d/ tetap dilafalkan /d/, bukan /t/. Mungkin ini juga yang sering bikin guru ngaji mencak mencak karena anak didiknya tak kunjung becus tajwidnya.

Jadi intinya bahasa arab itu adalah bahasa terbaik dari segi sound system dan sound combinationnya. Begitu pula dengan struktural/grammaticalnya. Sedangkal pengetahuan saya… dalam bahasa Arab ada kata sandang yang jelas buat “dia perempuan (she)”, “dia laki laki (he)”. Termasuk juga kata sandang feminim/maskulin macam dalam bahasa Jerman der Vater dan die Mutter.

Untuk lebih jelasnya atau sekedar perbandingan masalah bahasa dan kata sandangnya ini. Silakan tanyakan pada para ahlinya orang orang yang berkompeten macam Teh Jurig (Deutsch), Bang Arif atau Ari (Dutch). Atau kepada salah satu tukang koreksi Grammar berikut. Pokoknya bahasa Arab adalah bahasa yang linguistically best.

Jadi… Al Qur’an itu ada pada posisinya sebagai bahasa terbaik. Apa fungsi utama bahasa? Sebagai alat komunikasi. Komunikasi yang baik menunjukkan tingginya kebudayaan dan ilmu pengetahuan. Jadi bahasa Arab adalah bahasa yang menunjukkan bahwasanya penggunanya (yang mempelajarinya secara mendalam, sungguh sungguh dan berkala serta serius) adalah makhluk sosial interaktif yang bisa berkomunikasi dengan baik, plus memiliki pengetahuan tinggi. Bahasanya saja bagus dan bermutu, gimana kapasitas otaknya, ya ga?

Sayangnya. Kedahsayatan bahasa Arab tidak dibarengi dengan isi hati yang baik. Suku/Ras Arab memiliki alat komunikasi yang mengandung ilmu pengetahuan kelas tinggi. Sayangnya kapasitas otak cerdas dan brilian mereka berbanding terbalik dengan isi hati mereka yang busuk dan biadab!. Mengubur hidup hidup putri sendiri, mandi arak/khamar/Jhonny Walker (bukan minum lagi tapi MANDI!), tukang perkosa (sampai sekarang masih terjaga), suka judi dsb. Tak heran jika YANG MAHAKUASA mengutus Rasulullah untuk menyingkronkan kapasitas otak bangsa Arab dengan isi hati mereka, dengan cara yang manusiawi pula.

Maka sebenarnya kita harus bangga dan bersyukur bahwasanya Nabi Muhammad tidak diturunkan di Indonesia. Artinya Indonesia orang orang Indonesia lebih beradab dan sopan daripada bangsa Jahiliyah Arab yang biadab itu. Sayang, isi hati yang nampaknya baik itu justru berbanding terbalik dengan kapasitas otak rakyat Indonesia. Begitukah? Saat Nabi turun mungkin ya, tapi tidak sekarang, kemajuan ilmu pengetahuan telah membuat dunia Pintar. Orang orang Indonesia sekarang tidak hanya sopan kok. Tapi juga rapi dalam menyimpan kebusukan, hasil korupsi dan lain sebagainya.

Nah. Dengan keadaan diatas, haruskah kita bangga dengan budaya Arab seperti misalnya berpakaian/berdandan kearab araban? Atau bergaya sok orang Arab? Kalau mempelajari BAHASA ARAB justru bagus, karena itu akan membantu kita manusia untuk membongkar ilmu pengetahuan dalam Al Qur’an. Untuk itulah saya bersyukur dengan adanya mas Agor yang rajin berbagi soal kedahsyatan ilmu pengetahuan yang terkandung dalam Al Qur’an. Salah satu contohnya ada di artikel beliau yang ini.

Sedangkan Arabisasi? Ho ho ho, nanti dulu… Apakah kita semua mau berdandan seperti tukang mandi arak dan tukang kawin sembrono asal padang pasir sono? Kalau para wanita Arab berpakaian tertutup dari ujung kepala sampai ujung kaki hingga hanya tersisa dua lubang untuk mata, itu adalah demi menjaga diri mereka daripada debu padang pasir. Kalau di Indonesia? Dandanan seperti itu saya yakin akan menghasilkan tuduhan bahwasanya anda adalah istri seorang terorrist.

Pesan saya sebelum berangkat ke kahung… Sadarlah, bangsa dan tanah Arab memang menjadi tempat terpilih. Tempat dimana YANG MAHAKUASA menurunkan utusan utusanNYA. Namun mereka (para utusan) diturunkan bukan buat mengumumkan pada dunia bahwasanya bangsa Arab adalah yang paling sopan dan beradab. Melainkan untuk mencegah kebiadaban dan ketidaksopanan bangsa Arab supaya tidak menulari bangsa lain.

Sekaligus kedatangan utusan utusanNya adalah untuk mengeksplor kedahsyatan bahasa mereka (Arab) agar dunia tau, bahwasanya Arab punya bahasa yang paling luar biasa, serta bernilai Sains tinggi, kalau tidak mau dikatakan sebagai bahasa terbaik dunia…..

Maaf, sebenarnya saya masih ingin menyambung tulisan ini. Namun saya masih harus menyiapkan segala barang untuk dipacking karena saya mau camping. Kali ini bukan untuk bersenang senang/mencari tuhan. Melainkan untuk menjadi Panita Latihan Pemantapan buat seluruh Anggota Muda IMPAS-B yang akan dilantik menjadi Anggota Penuh. Mana Kekasih tercinta juga udah nelp, maklum mau ditinggal. Kami ingin menghabiskan malam sebelum kami akan saling merindukan dalam beberapa hari kedepan. Selamat berpisah untuk sementara ya….

Started at 23:50. 25 July 2007 until 26 July 01:46. My boring room. Finishing touch at 08:27 GMT +08:00